PENGARUH
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PROSES AKTUALISASI DIRI
Untuk
melengkapi tugas Ilmu Sosial Dasar,pada postingan kali ini saya akan
menjelaskan tentang “Pengaruh Pola Asuh yang Diterapkan Orang Tua terhadap
Proses Aktualisasi Diri Anak”.
Pendahuluan
Keluarga
khusunya orang tua merupakan pendidikan yang pertama dalam membentuk
kepribadian seorang anak. Cara pola asuh dan kebiasaan yang sering dilakukan
akan tercermin pada kepribadian anak itu sendiri. Keluarga atau orang tua
memberikan pengalaman kepada anak dalam bidang kehidupan, sehingga anak
memiliki informasi yang banyak yang digunakan sebagai alat untuk berfikir dan
juga dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk mewujudkan ide gagasannya, menghargai
ide gagasan tersebut, memuaskan rasa keingin tahuan anak.
Pengalaman
atau pemberian kesempatan tersebut sudah tentu membutuhkan perhatian orang tua.
Dengan demikian orang tua harus memahami sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
menilai anak. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju
masa akhir atau menuju ambang dewasa. Dalam peningkatannya menuju masa dewasa tersebut.
Anak merupakan pertumbuhan dan perkembangan yang menuju tugas-tugas perkembangan
remaja.
Sebagaimana di kemukakan Hurlock (dalam Asrori,2003:13),
adalah sebagai berikut:
¤ Berusaha mampu menerima keadaan fisiknya
¤ Berusaha mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis
¤ Berusaha mencapai kemandirian emosional dan kemandirian ekonomi
¤ Berusaha mengembangkan konsep dan keterampilan-keterampilan intelektual yang diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat
¤ Berusaha memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua
¤ Berusaha mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa
¤ Berusaha mampu menerima keadaan fisiknya
¤ Berusaha mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis
¤ Berusaha mencapai kemandirian emosional dan kemandirian ekonomi
¤ Berusaha mengembangkan konsep dan keterampilan-keterampilan intelektual yang diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat
¤ Berusaha memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua
¤ Berusaha mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa
Ö
Peran Orang Tua dalam
Keluarga
Orang
tua merupakan lingkungan pertama yang dikenal seseorang sejak kelahirannya, di
dalam keluarga anak memulai proses sosialisasi. Kehidupan sosial anak dalam
keluarga kelak akan dibawanya pada kehidupan yang lebih luas, yaitu masyarakat.
- Menurut, ST. Vembrianto (1990:56) ;
“Keluarga merupakan
sekelompok sosial yang sangat besar pengaruhnya terhadap
Sosialisasi,perkembangan
dan proses pendewasaan anak”
- Menurut, Singgih D. Gunarsa (1993:98);
“Keluarga adalah kelompok
sosial yang bersifat abadi dikukuhkan dalam hubungan nikah
yang memberikan
penagaruh keturunan dan lingkungan”.
Peran aktif orang tua
terhadap tumbuh kembang dan proses menuju kedewasaan anak dapat dilihat dari pendidikan
yang diberikan oleh anaknya. Setiap orang tua ingin melihat sosok buah hatinya
menjadi sehat, cerdas dan kreatif. Sebagai orang tentunya dapat mengerti dan
memahami dunia anaknya. “Penting untuk
diketahui bahwa seorang orang tua adalah pendidik pertama yang menanamkan dasar
bagi perkembangan jiwa anak” (Tadjab, 1992:45).
Ö
Komunikasi
Komunikasi
berasal dari bahasa latin, yaitu Communicare, artinya memberitahukan
atau mengumumkan, kata ini kemudian berkembang dalam bahasa inggris menjadi Communication
yang artinya adalah pertukaran informasi, konsep, ide, perasaan, dan
lain-lain antara dua orang atau lebih.
Komunikasi
antara guru dengan siswa adalah proses pemberian interaksi yang dilakukan secara
face to face relationship (hubungan empat mata) yang dilakukan dengan
wawancara antara guru
dengan siswa .
menurut Ted J.
McLaughlin (1994:21) mengatakan komunikasi adalah: “Communication is the
mutual interchange of ideas by any effective means”. Yang artinya “komunikasi
adalah
saling
menukar ide-ide dengan cara apa saja yang efektif”.
Orang tua harus dapat menjalin komunikasi dengan sang
anak, karena komunikasi merupakan hal utama yang dapat memantau langsung perkembangan
dan proses kedewasaan anak tersebut secara signifikan.
Ö Peran rang tua sebagai sumber
informasi utama
Orang
tua sebaiknya adalah orang pertama yang menjadi tempat anak untuk bertanya
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan proses menuju kedewasaan. Orang tua
harus siap menerima bahwa anak telah melewati masa kanak-kanak, dan saat ini
sudah memasuki masa puber, selanjutnya siap memasuki gerbang masa kedewasaan. Siapkan
diri dengan informasi mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan proses
menuju kedewasaan yang diperlukan oleh anak. Informasi bisa diberikan dengan
cara menceritakan ke anak pengalaman-pengalaman pribadi dan membelikan bukubuku
bacaan yang bermanfaat untuk anak tersebut.
Ö
Peran Orang tua dalam memberi pendidikan nilai agama
dan moral
Sangat
penting bagi anak remaja untuk memiliki benteng pertahanan berupa nilai/moral
sebagai kontrol diri yang diperlukan bagi kehidupannya. Dengan begitu, anak
dapat menahan diri untuk tidak terjerumus melakukan hal-hal yang tidak baik
karena sudah mengetahui norma dan batasan dalam bergaul, juga mengetahui efek
buruknya, baik dinilai dari segi kesehatan maupun rohani. Penanaman nilai-nilai
agama yang kuat disertai juga beragam nilai-nilai moral dan norma yang berlaku
di masyarakat diharapkan akan mampu menjadi benteng utama pertahanan anak
terhadap berbagai macam pengaruh buruk dari luar, kapan dan dimana pun ia
berada meskipun tidak berada di dekat orang tuanya.
Ö
Komunikasi yang efektif
antara orang tua dan anak
Biasanya
kebanyakan orang tua memiliki rasa khawatir dengan perkembangan anak remaja,
terutama bila melihat perkembangan jaman saat ini. Jagalah komunikasi dengan
anak remaja agar selalu harmonis sehingga ia terarah dengan baik. Komunikasi
harus dilakukan dua arah, bukan sebagai orang tua, hanya memberi perintah dan
nasihat saja. Tapi berikanlah kesempatan bagi anak untuk mengemukakan pendapat
dan menyampaikan pertanyaan berkaitan dengan hal-hal yang ingin diketahuinya.
Pada
usia puber, anak remaja cenderung memilih untuk mencurahkan isi hatinya dengan
teman sebaya dibandingkan dengan orang tua mereka sendiri. Sebagai orang tua
ada kalanya perlu bersikap tegas kepada anak dan ada kalanya juga perlu
bersikap seperti sahabat bagi anak dengan menjadi pendengar yang baik ketika
anak menyampaikan masalahnya. Cobalah untuk memahami isi hati dan perasaan anak
dengan cara banyak meluangkan waktu bersama anak. Pembicaraan bisa dilakukan
dengan cara yang menyenangkan dan terkesan santai. Orang tua harus peka
terhadap isu sensitif yang sedang dihadapi anak.
Yang
terpenting adalah anak remaja menyerap dengan baik pesan penting berupa nilai
dan norma kehidupan yang diperlukan anak agar ia siap menghadapi tantangan di
kehidupannya. Bila orang tua mau terbuka dengan anak membicarakan apa saja,
maka ketika anak merasa bingung dan butuh teman bicara, ia akan berpaling ke
orang tua untuk mendapatkan arahan, bukan ke tempat-tempat lainnya yang belum
tentu bisa memberikan pengaruh baik ke anak.
Ö
Memberikan Pilihan dan
Dukungan pada Anak
Sebaiknya orang tua tidak mendikte anak
mengenai apa yang harus dilakukan dalam hidupnya. Tugas orang tua memang
bertanggung jawab dalam mendidik anak-anaknya sebaik mungkin. Tapi dengan
mengatakan apa yang harus mereka lakukan maka orang tua akan mengambil
kesempatan anak untuk tumbuh berkembang menjadi pribadi yang tangguh, matang,
percaya diri dan dewasa dalam berpikir.
Ö
Memberi Anak Privasi
atau Keleluasaan Pribadi
Ada
beberapa orang tua yang bersikap terlalu protektif terhadap anak remaja mereka
misalnya yang suka menggeledah kamar anak karena anak lebih suka menyendiri
atau menutup diri di kamar. Tindakan seperti memata-matai anak akan menyebabkan
anak merasa orang tua tidak menaruh kepercayaan kepadanya.
Tentu sebagai orang tua
perlu menetapkan batasan bagi anak untuk mencegahnya melakukan hal-hal yang
tidak baik. Ingat bahwa orang tua adalah orang dewasa, orang tua yang memiliki
kendali terhadap situasi yang terjadi tapi jangan lupakan hak anak juga untuk
mendapatkan privasi
Berdasarkan
data penelitian dari berbagai sumber referensi cukup memberikan gambaran bahwa
secara umum interaksi dan komunikasi orang tua terhadap anak serta bagaimana
orang tua memperlakukan anaknya dalam menuju kedewasaan memberikan pengaruh
terhadap sikap remaja yang jika berkelanjutan akan berkembang menjadi karakter
yang terbentuk pada diri anak.
Daftar Pustaka
Al-Istanbuli,
Mahmud Mahdi. (2002). Mendidik Anak Nakal. Bandung: Pustaka.
Ahmad
& Santoso. (1996). Perilaku Menyimpang Remaja, Bandung: Alfabeta
Baumrind,
(1997). Pemahaman dan Penanggulangan Remaja, Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti
Berlo,
D. 1960. The Process of Communication, An Intoduction to Thoery and
Practice. New
York: Holt, Rienehart, and Winston, Inc.
Winkel,
WS, (1997). Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Gramedia
Widjaja,
A. W. (1993). Komunikasi, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta
: Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tutur kata cermin pribadi cerdas ^^