Desain Pemodelan Grafis dari Segi Interaksi Manusia
dan Komputer
Interaksi computer dengan manusia (Human-Computer Interaction/HCI) merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara computer dengan manusia yang meliputi perancangan, evaluasi, dan juga implementasi antar muka pengguna computer agar mudah digunakan oleh manusia.
Ilmu ini berusaha untuk menemukan
cara yang paling efektif untuk dapat merancang pesan secara elektronik,
sedangkan interaksi manusia dan computer sendiri merupakan serangkaian proses,
dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan
computer yang keduanya saling memberikan masukan dan umpan balik melewati
sebuah antar muka untuk mendapatkan hasil akhir yang diharapkan.
- Memudahkan manusia dalam
melakukan pengoperasian terhadap computer
- Memperoleh beberapa umpan
balik yang mereka perlukan selama mereka bekerja menggunakan
computer
- Mengharapkan agar system
computer yang dirancangnya dapat bersifat user friendly
- Mempercepat waktu dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan yang akan mempengaruhi biaya yang
dikeluarkan.
Interaksi bisa dikatakan dialog
antara user dengan komputer.
Model atau jenis interaksi, antara
lain :
1. Command line interface
(perintah baris tunggal)
2. Menu (menu datar dan menu
tarik)
3. Natural language (bahasa
alami)
4. Question/answer and query
dialogue
5. Form-fills and
spreadsheets
6. WIMP
Ilmu-ilmu yang berkaitan dengan
IMK (Interaksi Manusia & Komputer)
- Teknik elektronika &
ilmu komputer memberikan kerangka kerja
untuk dapat merancang sistem HCI
- Psikologi, memahami
sifat & kebiasaan, persepsi & pengolahan kognitif, ketrampilan
motorik pengguna
- Perancangan grafis dan
tipografi, sebuah gambar dapat bermakna sama dengan seribu kata. Gambar
dapat digunakan sebagai sarana dialog cukup efektif antara manusia
& komputer
- Ergonomik,berhubungan
dengan aspek fisik untuk mendapatkan lingkungan kerja yang nyaman, misal :
bentuk meja & kursi kerja, layar tampilan, bentuk keyboard, posisi
duduk, pengaturan lampu, kebersihan tempat kerja
- Antropologi,ilmu
pengetahuan tentang manusia, memberi suatu pandangan tentang cara kerja
berkelompok yang masing – masing anggotanya dapat memberikan konstribusi
sesuai dengan bidangnya
- Linguistik,merupakan
cabang ilmu yang mempelajari tentang bahasa. Untuk melakukan dialog
diperlukan sarana komunikasi yang memadai berupa suatu bahasa khusus,
misal bahasa grafis, bahasa alami, bahasa menu, bahasa perintah
- Sosiologi,studi
tentang pengaruh sistem manusia-komputer dalam struktur sosial, misal
adanya PHK karena adanya otomasi kantor.
Pengertian Desain Komunikasi Visual
Desain Komunikasi
Visual bisa dikatakan sebagai seni menyampaikan pesan (arts of
communication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual
language) yang disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan
menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai
dengan tujuan yang ingin diwujudkan.
Sedang Bahasa rupa yang dipakai berbentuk grafis,
tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf dan
sebagainya yang disusun berdasarkan kaidah bahasa visual yang khas berdasar
ilmu tata rupa. Isi pesan diungkapkan secara kreatif dan komunikatif serta
mengandung solusi untuk permasalahan yang hendak disampaikan (baik sosial
maupun komersial ataupun berupa informasi, identifikasi maupun persuasi).
Ruang lingkup Desain Komunikasi Visual Meliputi:
- Advertising (periklanan)
- Animasi
- Desain identitas Usaha (corporate identity)
- Desain Marka lingkungan
- Multimedia
- Desain Grafis Industri (promosi)
- Desain Grafis Media (buku, surat kabar,
majalah, dll)
- Cergam (komik, karikatur, Poster)
- Fotografi, tipografi dan ilustrasi
Sejarah Desain Komunikasi Visual
Sejarah Istilah
Desain Komunikasi Visual di Indonesia. Istilah desain komunikasi visual yang
baru populer belakangan ini, sebenarnya baru dikenal di Indonesia pada awal
tahun 1980-an. Dimunculkan oleh Gert Dumbar (seorang desainer grafis Belanda)
pada tahun 1977, karena menurutnya desain grafis tidak hanya mengurusi
cetak-mencetak saja. Namun juga mengurusi moving image, audio visual, display
dan pameran. Sehingga istilah desain grafis tidaklah cukup menampung
perkembangan yang kian luas. Maka dimunculkan istilah desain komunikasi visual
seperti yang kita kenal sekarang ini.
Perbedaan DKV dan Seni Murni
Kita seringkali mendengar tentang istilah yang
hampir mirip selain desain komunikasi visual, yaitu desain grafis dan seni
grafis.
Desain grafis atau Graphic Design, kata grafis menurut etimologi adalah berasal dari kata graphic yang berasal dari bahasa Latin graphe (yang diadopsi kata Ynani graphikos), yang berarti menulis, menggores atau menggambar diatas batu.
Desain grafis atau Graphic Design, kata grafis menurut etimologi adalah berasal dari kata graphic yang berasal dari bahasa Latin graphe (yang diadopsi kata Ynani graphikos), yang berarti menulis, menggores atau menggambar diatas batu.
Desain sendiri merupakan proses pemikiran dan
perasaan yang akan menciptakan sesuatu, dengan menggabungkan fakta, konstruksi,
fungsi dan estetika untuk memenuhi kebutuhan manusia. Desain grafis adalah
suatu konsep pemecahan masalah rupa, warna, bahan, teknik, biaya, guna dan
pemakaian yang diungkapkan dalam gambar dan bentuk. Dalam desain grafis
masalahnya mencakup berbagai bidang seperti teknik perencanaan gambar, bentuk,
simbol, huruf, fotografi dan proses cetak disertai pula dengan pengetahuan
tentang bahan dan biaya.
Tujuan desain grafis selain menciptakan desain atau
perencanaan fungsional estetis, namun juga yang informatif dan komunikatif
dengan masyarakat. Dilengkapi pula dengan pemahaman mengenai psikologi massa
dan teori-teori pemasaran, sehingga karya-karya desain grafis ini bisa
merupakan alat promosi yang ampuh.
Orang yang berkarya di bidang desain grafis maka
disebut sebagai desainer grafis (graphic designer), namun anehnya
orang yang bekerja di bidang desain komunikasi visual, sangat jarang sekali
disebut sebagai desainer komunikasi visual. Biasanya sebutan yang diberikan
tetap saja desainer grafis.
Seni grafis – sedangkan
seni grafis (dan ini paling sering disalahartikan sama sebagai desain grafis)
adalah masuk ke dalam seni murni (fine arts). Sementara desain
grafis masuk ke dalam kelompok seni terapan (applied arts). Ya,
dalam khazanah seni, ada penggolongan seni menjadi seni murni dan seni terapan.
Disebut sebagai seni murni adalah jika tujuan penciptaan seni adalah untuk
semata-mata untuk kepuasan bathin dan ekspresi sang seniman semata. Sedangkan
seni terapan adalah seni yang tujuan penciptaannya adalah untuk memenuhi suatu
kebutuhan.
Seni grafis adalah sebuah cabang seni rupa murni
yang mempergunakan teknik cetak untuk penciptaan karyanya, misalnya dengan:
sablon/cetak saring, cap, cungkil kayu (wood carving), engraving,
litografi, cetak digital, etsa, mezzotint, aquatint,
drypoint.
Elemen-Elemen Desain Komunikasi Visual
Christine Suharto Cenadi (1999:5)
menyebutkan bahwa elemen-elemen desain komunikasi visual yaitu:
- Tata Letak Perwajahan (Layout)
Pengertian layout menurut Graphic Art Encyclopedia
(1992:296) “Layout is arrangement of a book, magazine, or other publication
so that and illustration follow a desired format”. Layout adalah merupakan
pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya,
sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk yang diharapkan.
Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa: “Layout
includes directions for marginal data, pagination, marginal allowances, center
headings and side head, placement of illustration.” Layout juga meliputi semua
bentuk penempatan dan pengaturan untuk catatan tepi, pemberian gambar,
penempatan garis tepi, penempatan ukuran dan bentuk ilustrasi. Menurut Smith
(1985) dalam Sutopo (2002:174) mengatakan bahwa proses mengatur hal atau
pembuatan layout adalah merangkaikan unsur tertentu menjadi susunan yang baik,
sehingga mencapai tujuan.
- Tipografi
Menurut Frank Jefkins (1997:248) tipografi
merupakan “Seni memilih huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis
huruf yang tersedia, menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda,
menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan
menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran
huruf yang berbeda. Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan dan
kemenarikan, dan desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya (style) dan
karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan.”
Wirya (1999:32) mengatakan bahwa beberapat tipe
huruf mengesankan nuansa-nuansa tertentu, seperti kesan berat, ringan, kuat,
lembut, jelita, dan sifat-sifat atau nuansa yang lain.
- Ilustrasi
Ilustrasi dalam karya desain komunikasi visual
dibagi menjadi dua, yaitu ilustrasi yang dihasilkan dengan tangan atau gambar
dan ilustrasi yang dihasilkan oleh kamera atau fotografi. Menurut Wirya
(1999:32) ilustrasi dapat mengungkapkan sesuatu secara lebih cepat dan lebih
efektif daripada tekas.
Fungsi ilustrasi menurut Pudjiastuti (1997:70)
adalah:
“Ilustrasi digunakan untuk membantu
mengkomunikasikan pesan dengan tepat dan cepat serta mempertegas sebagai
terjemahan dari sebuah judul, sehingga bisa membentuk suatu suasana penuh
emosi, dari gagasan seakan-akan nyata. Ilustrasi sebagai gambaran pesan yang
tak terbaca dan bisa mengurai cerita berupa gambar dan tulisan dalam bentuk
grafis informasi yang memikat. Dengan ilustrasi, maka pesan menjadi lebih
berkesan, karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata.
- Simbolisme
Simbolisme sangat efektif digunakan sebagai sarana
informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan karena sifatnya
yang universal dibanding kata-kata atau bahasa. Bentuk yang lebihh kompleks
dari simbol adalah logo. Logo merupakan identifikasi dari sebuah perusahaan
karena logo harus mampu mencerminkan citra, tujuan, jenis, serta
objektivitasnya agar berbeda dari yang lainnya. Farbey (1997:91) mengatakan
bahwa banyak iklan memiliki elemen-elemen grafis yang tidak hanya terdapat
ilustrasi, tetapi juga terdapat muatan grafis yang penting seperti logo
perusahaan atau logo merek, simbol perusahaan, atau ilustrasi produk.
- Warna
Warna merupakan elemen penting yang dapat
mempengaruhi sebuah desain. Pemilihan warna dan pengolahan atau penggabungan
satu dengan lainnya akan dapat memberikan suatu kesan atau image yang khas dan
memiliki karakter yang unik, karena setiap warna memiliki sifat yang
berbeda-beda. Danger (1992:51) menyatakan bahwa warna adalah salah satu dari
dua unsur yang menghasilkan daya tarik visual, dan kenyataannya warna lebih
berdaya tarik pada emosi daripada akal.
- Animasi
Penggunaan unsur-unsur gerak atau disebut animasi
khususnya dalam multimedia akan menimbulkan kesan tersendiri bagi yang
melihatnya. Istanto (2001:61) mengatakan bahwa konsep dari animasi
menggambarkan gerak sehingga dapat mendukung tampilan secara lebih dinamis.
Berdasarkan teknis pembuatannya, animasi dibagi
menjadi dua, yaitu:
- Animasi dua dimensi (2D), adalah animasi yang
berkesan datar (flat), baik itu karakter maupun warnanya.
- Animasi tiga dimensi (3D), adalah karakter
yang dibuat dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan adanya kesan
mendalam atau berdimensi ruang.
Penggunaan animasi dalam sebuah desain multimedia
dapat menjadikan tampilan menjadi lebih menarik dan dinamis. Pemilihan jenis
animasi yang digunakan bergantung pada kebutuhannya sehingga desaian yang
dihasilkan dapat lebih efektif dan efisien.
- Suara
Suara merupakan elemen pendukung yang digunakan
untuk lebih menghidupkan suasana interaksi. Dalam multimedia interaktif, suara
dibedakan menjadi dua, yaitu suara utama dan suara pendukung. Suara utama
adalah suara yang mengiringi pengguna selama interaksi berlangsung, sedang
suara pendukung merupakan suara yang terdapat pada tombol-tombol
Sumber:
Alpinthor(2011). From
http://alpinthor.wordpress.com/2011/10/19/seputar-desain-pemodelan-grafis, 9
November 2015.
Wikipedia. Desain Grafis. From http://id.wikipedia.org/wiki/Desain_grafis. 9 November 2015.
Wikipedia. Desain Grafis. From http://id.wikipedia.org/wiki/Desain_grafis. 9 November 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tutur kata cermin pribadi cerdas ^^