Senin, 18 November 2013

Jenis-Jenis Keyword pada Java dan Fungsinya

1. Abstract
Abstract adalah kata kunci yang digunakan untuk menyatakan kelas atau metode untuk menjadi abstract. Sebuah metode tidak memiliki implementasi, semua kelas yang berisi metode abstract harus dari mereka abstrak, walaupuntidak semua kelas abstrak memiliki metode abstrak. Objek dari kelas abstrak tidak dapat instantiated, tetapi dapat diperpanjang oleh kelas lain. Semua subclass dari kelas abstrak harus menyediakan implementasi untuk semua metode abstrak, atau juga harus abstrak.

2. Assert
Assert merupakan kata kunci yang ditambahkan dalam J2SE 1,4, digunakan untuk membuat pernyataan yang programmer percaya selalu benar dititik dalam program. Jika pernyataan akan diaktifkan ketika program dijalankan dan ternyata bahwa pernyataan adalah palsu, Kata kunci ini dimasukkan untuk membantu dalam debugging.

3. Byte
Byte kata kunci yang digunakan untuk menyatakan suatu bidang yang dapat menyimpan sebuah 8 – bit menandatangani dua complement integer. Kata kunci ini juga digunakan untuk menyatakan bahwa suatu metode mengembalikan nilai tipe byte.

4. Break
Digunakan untuk melanjutkan pelaksanaan program dipernyataan segera setelah blok melampirkan saat ini ataupernyataan jika diikuti sebuah label.

5. Case
Case digunakan untuk membuat kasus-kasus individu dalam pernyataan switch.

6. Class
Suatu jenis yang mendefinisikan implementasi dari jenis objek tertentu. Sebuah defenisi kelas mendefinisikan instance kelas bidang dan metode dan kelas batin serta menetukan antar muka kelas dan segera mengimplementasikan superclass kelas. Jika superclasstidak secara eksplisit ditentukan, superclass secara implicit object.

7. Default
Default digunakan dalam sebuah pernyataan switch untuk label blok pernyataan yang akan dieksekusi jika tidak ada case cocok dengan nilai yang ditentukan.

8. Else
Kata kunci ini dapat digunakan bersama if untuk membuat penyataan if-else yang mengujisuatu ekspresi Boolean, jika ekspresi bernilai true, blok pernyataan yang berhubungan dengan if dievaluasi, jika ia bernilai false blok, dari laporan yang berkaitan dengan else dievaluasi.

9. Import
Digunakan pada awal sebuah file sumber untuk menentukan kelas atau seluruh paket JAVA untuk disebut kemudian tanpa termasuk paket-paket mereka nama-nama dalam referensi. Sejak J2SE 5.0, import laporan dapat mengipor statc anggota kelas.

10. If
If digunakan untuk membuat pernyataan jika yang menguji suatu ekspresi bernilai
true, blok pernyataan yang berhubungan dengan jika pernyataan dijalankan. Kata
kunci ini juga dapat digunakan untuk membuat pernyataan jika lai.

11. New
New digunakan untuk membuat sebuah instance dari sebuah kelas atau array.

12. Package
Sekelompok jenis paket dinyatakan dengan package kata kunci.

13. Int
Adalah kata kunci yang digunakan untuk menyatakan sebuah lapangan yang dapa memegang 32-bit masuk integer melengkapi dua. Kata kunci ini juga digunakan untuk menyatakan bahwa metode yang mengembalikan nilai int.

14. Interface
Digunakan untuk menyatakan tipe khusus kelas yang hanya berisi metode abstrak, konstan (static final) bidang dan static interface. Hal ini nantinya akan diimplementasikan oleh kelas yang menyatakan antarmuka dengan implementasi kata kunci.

15. Long
Long kata kunci digunakan unuk menyatakan sebuah lapangan yang dapat memegang 64-bit masuk integer yang melengkapi dua. Kata kunci ini digunakan untuk menyatakan bahwa metode yang mengembalikan nilai tipe long.

16. Native
Digunakan dalm deklarasi metode untuk menentukan bahwa metode ini tidak diimplementasikan dalam file sumber java yang sama, melainkan dalm bahasa lain.

17. Private
Kata kunci yang digunakan dalam pembagian lapangan, metode, atau kelas batin, anggota swasta hanya dapat diakses oleh anggota lain dari kelas mereka sendiri.

18. Public
Piblic kata kunci yang digunakan dalam deklarasi metode, kelas, atau bidang, kelas umum, metode dan bidang dapat diakses oleh anggota dari setiap kelas.

19. Static
Digunakan untuk menyatakan sebuah lapangan, metode atau kela batin sebagai bidang kelas. Kelas mempertahankn satu salinan bidang kelas terlepas dari berapa banyak contoh yang ada dari kelas itu. Static juga digunakan untuk mendefinisikan sebuah metode sebagai metode kelas. Kelas metode yang terikat ke kelas, bukan ke contoh spesifik, dan hanya dapat beroperasi pada kolom kelas. (kelas dan interface dideklarasikan sebagai static anggota lain kelas atau interface sebenarnya top-level kelas dan tidak inner class).

20. Return
Digunakan untuk menyelesaikan pelaksanaan metode. Hal ini dapat diikuti oleh suatu nilai yang dapt diperlukan oleh defenisi metode yang dikembalikan ke pemanggil.

21. This
Digunakan untuk mewakili sebuah instance dari kelas dimana ia muncul. This dapat digunakan untuk mengakses anggota kelas sebagai referensi. This juga kata kunci digunakan untuk meneruskan panggilan dari satu konstuktor dikelas untuk konstuktor lain dikelas yang sama.

22. Throw
Kata kunci yang digunakan untuk menangani exception jenis tugas yang kompatibel. Jikatik adahandler pengecualian tersebut ditemukan dalam metode yang sekarang, maka kembali metode dan proses ini diulang dalam metode distack, maka pengecualian dilewatkan kehandler pengecualian theard itu tidak tertangkap.

23. Try
Medefinisikan blok pernyataan yang telah exception handling. Jika pengecualian dilemparkan dalam try blok, opsional catch blok dapat menagani menyatakan jenis pengecualain. Juga,opsionalfinally blok dapat dideklarasikan yang akan dijalankan ketika keluar eksekusi try blok dan catch klausa, telepas dari apakah pengecualain dibuang atau tidak. Sebuah try blok harus memilki minimal satu catch klausa atau finally blok.

24. Void
Kata kunci yang digunakan untuk menyatakan bahwa suatu metode tidak mengembalikan nilai apapun.
  
25. Volatile
Digunakan dalam deklarasi lapangan untuk menentukan bahwa variabel yang diubah asynchronously oleh bersamaan menjalankan thread, metode, kelas dan interface sehingga tidak dapat dideklarasikan volative.

26. While
Kata kunci digunakan untuk membuat loop semntara, ynag menguji suatu ekspresi Boolean dan mengeksekusi blok pernyataan yang berhubungan dengan loop jika ekspresi bernilai true, ini terus sampai ekspresi bernilai false. Kta kunci ini juga dapat digunakan untuk membuat sebuah do-while-loop.

27. Boolean
Kata kunci yang digunakan untuk menyatakan suatu bidang yang dapat menyimpan suatu nilai Boolean, yaitu baik true atau false. Kata kunci ini juga digunakan untuk menyatakn bahwa metode yang mengembalikan nilai tipe Boolean.

28. Char
Char kata kunci digunakan untuk menyatakan bidang yang dapat menyimpan 16-bit Unicode karakter. Kata kunci ini juga digunakan untuk menyatakan bahwa metode yang mengembalikan nilai tipe char.

29. Catch
Mendefinisikan sebuah handler pengecualian kelompok pernyataan yang dieksekusi jika pengecualian dilemparkan diblok ditentukan oleh sebelumnya try kata kunci, kode ini akan dijalankan hanya jika kelas pengecualian dilemparkan adlah tugas kompatibel dengan kelas pengecualian dideklarasikan oleh catch klausa.

30. Const
Meskipun reserved sebagai kata kunci dijava, const tidak digunakan dan memiliki fungsi.

31. Continue
Digunakan untuk melanjutkan eksekusi program pada akhir tubuh loop saat ini. Jika diikuti dengan label, continue eksekusi kembali pada akhir tubuh loop brlabel melampirkan.

32. Do
Kata kunci yang dpat digunakan bersama dengan whie untuk membuat sebuah dowhile loop, yang menjalankan suatu blok statement berkaitan dengan loop dan kemudian tes ekspresi Boolean yang dapat berkait dengan while, jika ekspresi bernilai true, blok dijalankan lagi, ini trussampai ekspresi bernilai false.

33. Double
Kata kunci yang digunakan untuk menyatakan sebuah lapangan yang dapat memegang 64-bit. Kata kunci ini juga digunakan untuk menyatakan bahwa suatumetode megembalikan nilai tipe double.

34. Enum
Sebuah java kata kunci yang igunakan untuk mendeklarasikan tipe enumerasi. Matri memperpanjang kelas dasar enum.

35. Extends
Digunakan dalm sebuah deklarasi kelas untuk menetukan superclass, digunakan dalam deklarasi interface nutuk menentukan satu atau lebih superinterface. Kelas X Y meluas kelas untuk menmbah fungsionalitas, baik dengan menambahkan field atau metode ke Y kelas, atau dengan meng-overridemetode kelas Y. Antarmuka Z memperluas satu atau lebih interface dengan menmbahkan metode. Kelas X dikatakan sebagai subclass Y kelas, interface Z dikatakan sebagai interface dari interface itu meluas. Juga digunakan untuk menentukan batas atas sebuah ketik Generics.

36. Final
Mendefinisikan entitas sekali yang tidak dapat diubah atau berasal dari nanti. Lebih spesifk, sebuah kelas akhir tidak dapat subclassed, metode akhir tidak dapat diganti, dan variabel final dapat trjadi paling banyak sekali sebagai ekspresi kiri. Semua metode dikelas terakhir secara implicit final.

37. Finaly
Digunakan untuk mendefinisikan suatu blok statement nutuk blok yang ditetakan sebelumnya oleh try kata kunci. Yang finaly blok dijalankan setelah keluar eksekusi try blok dan apapun yang terkait catch klausa terlepas dari apakah pengecualian terlempar atau tertangkap, atau eksekusi meninggalkan metode ditengah try atau catch blok menggunakan return kata kunci.

38. Float
Float kata kunci digunakan untuk menyatakan sebuah lapanagn yang dapa memegang 32-bit persisi tunggal IEEE 754-angka floating point. Kata kinci ini juga digunakan untuk menyatkan bahwa suatu metode mengembalikan tipe float.

39. For
For kata kunci digunakan untuk membuat loop, yang menmpatkan inisialiasai variabel, suatu ekspresi Boolean, dan suatu incrementation. Inisialisasi variabel dilakukan terlebih dahulu, kemudian ekspresi Boolean dievaluasi. Jika ekspresi bernilai true, blok pernyataan yang berhubungan loop dijalaankan dan kemudian incrementation yang dilakukan.

40. Goto
Meskipun receved sebagai kata kunci dijava, goto tidak digunakan dan memiliki fungsi pada java.

41. Implement
Untuk menentukan satu atau lebih interface yang diimplementasikan oleh kelas saat ini. Kelas A mewarisi jenis dan metode abstrak dinyatakan oleh interface.

42. Instanceof
Sebuah operator biner yang menggunakan sebuahreferensi objek sebagai operan pertama dan kelas atau antar muka sebagai operan kedua dan menghasilkan hasil Boolean.

43. Protected
Kata kunci yangdigunakan dalam pembagian lapangan, metode,atau kelas batin, anggota yang dilindungi hanya dapat diakse oleh anggota kelas mereka sendiri, bahwa kelas itu subclass atau kelas yang sama.

44. Strictfp
Sebuah java kata kunci yang digunakan untuk membatasi persis dan pembulatan pehitungan floating point untuk memastikan portabilitas.

45. Super
Untuk mengakse anggota kelas diwariskan oleh kelas dimana ia muncul. Super kata kunci juga digunakan untuk meneruskan panggialn dari konstruktor di superclass.

46. Switch
Kata kunci yang digunakan dalam hubunganya dengan case dan default untuk membuat pernyataan swtch,yang mengavaluasi sebuah variable, nilai cocok untuk tertentu case,dan engeksekusi blok pernyataan terkait dengan case.

47. Transient
Menytakan bahwa medan bukan contoh default seri bentuobjek.

48. Synchronized
Digunakan dalam deklarasi atau blok kode metode untuk mendapatkan mutex kunci untuk objek sedangkan saat benag mengekekusi kode.

49. Throws
Digunakan dalam deklarasi metode untuk menentukan pengecualian tidak ditangani dalam metode melainkanditeruskan ketingkat yang lebih tniggi berikutnya program. Semua tertngkap pengecualian dalam sebuah metode yang tidak kasus RuntimeException harus dideklarasikan menggunakan throws kata kunci.

50. Short
Short kata kunci digunakan untuk menyatakan bidang bisa menampung 16-bit integer melengkapi menandatangi dua. Kata kunci ini juga digunaka untuk menyatakan

bahwa metode yang mengembalikan nilai tipe short.

Jumat, 08 November 2013

Kesenjangan Sosial




Kesenjangan sosial adalah distribusi yang tidak merata (ketidakadilan dan ketidaksetraaan) yang dialami oleh individu dan kelompok yang dianggap penting dalam suatu masyarakat dan penilaian yang tidak sama serta pengecualian berdasarkan posisi sosial dan gaya hidup. Juga, hak dan kewajiban tidak didistribusikan secara merata atau ketidaksamaan akses untuk mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya bisa berupa kebutuhan primer, seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, peluang berusaha dan kerja. Dapat pula berupa kebutuhan sekunder, seperti sarana pengembangan usaha, sarana perjuangan hak asasi, sarana saluran politik, pemenuhan pengembangan karir, dan lain-lain.

Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kesenjangan berasal dari kata “senjang” yang berarti;
Ö   tidak simetris atau tidak sama bagian yg di kiri dan yg di kanan (tt ukiran dsb); genjang;
Ö   berlainan sekali; berbeda;
Ö   ada (terdapat) jurang pemisah;.

Kesenjangan sosial dapat disebabkan oleh adanya faktor-faktor penghambat, sehingga mencegah dan menghalangi seseorang untuk memanfaatkan akses atau kesempatan-kesempatan yang tersedia. Secara teoritis sekurang-kurangnya ada dua faktor yang menghambat;

1)     Faktor Internal
faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, yaitu rendahnya kualitas sumber daya manusia karena tingkat pendidikan/keterampilan atau kesehatan rendah atau ada hambatan budaya (budaya kemiskinan). Kesenjangan sosial dapat muncul sebagai akibat dari nilai-nilai kebudayaan yang dianut oleh sekelompok orang itu sendiri. Akibatnya, nilai-nilai luas, seperti apatis, cenderung menyerah pada nasib, tidak mempunyai daya juang, dan tidak mempunyai orientasi kehidupan masa depan. Dalam penjelasan Lewis pada tahun 1969, kesenjangan sosial tipe ini muncul karena masyarakat itu terkungkung dalam kebudayaan kemiskinan.

2)     Faktor Eksternal
Faktor-faktor yang berasal dari luar kemampuan seseorang, hal ini dapat terjadi karena birokrasi atau ada peraturan-peraturan resmi (kebijakan), sehingga dapat membatasi atau memperkecil akses seseorang untuk memanfaatkan kesempatan  dan peluang yang tersedia. Kesenjangan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat disebabkan oleh adanya perbedaan yang mencolok antara satu individu dengan individu yang lain, atau antara satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lain.

Perbedaan itu antara lain misalnya antara si kaya dan si miskin atau antara si pintar dan si bodoh. Yang mana perbedaan itu kelihatan mencolok dan menimbulkan masalah dalam penanganannya.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian daripada kesenjangan sosial adalah jarak yang terjadi ditengah-tengah masyarakat disebabkan oleh perbedaan status sosial, maupun status ekonomi yang ada ditengah-tengah masyarakat (Pendidikan).

Pemerintah memang tidak henti-hentinya memberikan kebijakan demi kemajuan pendidikan, namun kebijakan demi kebijakan seakan hanya menjadi oase di tengah padang pasir yang kesejukannya hanya sesaat saja. Dalam praktiknya, pendidikan tetap menjadi masalah yang krusial bagi bangsa ini, terkhusus pendidikan di daerah 3T (Tertinggal, Terpencil, Dan Terbelakang).
Faktor-faktor yang menyebabkan kesenjangan sosial terhadap pendidikan;

Ø  Faktor Sumber Daya Manusia
Guru sebagai pilar penunjang terselenggarannya suatu sistem pendidikan, merupakan salah satu komponen strategis yang juga perlu mendapatkan perhatian oleh negara. Misalnya dalam hal penempatan guru, bahwa hingga sekarang ini jumlah guru dirasakan oleh masyarakat maupun pemerintah sendiri masih sangat kurang.

Ø  Faktor Infrastruktur
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Dengan adanya kerusakan sarana dan prasarana ruang kelas dalam jumlah yang banyak, maka proses pendidikan tidak dapat berlangsung secara efektif.
Aspek sarana dan prasarana yang berkaitan dengan tercapainya pendidikan tidak hanya jumlah dan kondisi gedung sekolah atau tempat-tempat pendidikan, tetapi juga akses menuju tempat pendidikan tersebut yang dalam hal ini berupa kondisi jalan sehingga menghambat penyaluran bantuan dari pemerintah seperti buku-buku pelajaran ke daerah yang sulit dijangkau.

Ø  Kinerja dan Kesejahteraan Guru Belum Optimal
Kesejahteraan guru merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah dalam menunjang terciptanya kinerja yang semakin membaik di kalangan pendidik. Berdasarkan UU No.14/2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 14 sampai dengan 16 menyebutkan tentang Hak dan Kewajiban diantaranya, bahwa hak guru dalam memperoleh penghasilan adalah diatas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial, mendapatkan promosi dan penghargaan, berbagai fasilitas untuk meningkatkan kompetensi, berbagai tunjangan seperti tunjangan profesi, fungsional, tunjangan khusus bagi guru di daerah khusus, serta berbagai maslahat tambahan kesejahteraan. Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan Indonesia. Permasalahan kesejahteraan guru biasanya akan berimplikasi pada kinerja yang dilakukannya dalam melaksanakan proses pendidikan.
Guru sebagai tenaga kependidikan juga memiliki peran yang sentral dalam penyelenggaraan suatu sistem pendidikan. Sebagai sebuah pekerjaan, tentu dengan menjadi seorang guru juga diharapkan dapat memperoleh kompensasi yang layak untuk kebutuhan hidup. Dalam teori motivasi, pemberian reward dan punishment yang sesuai merupakan perkara yang dapat mempengaruhi kinerja dan mutu dalam bekerja, termasuk juga perlunya jaminan kesejahteraan bagi para pendidik agar dapat meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan yang selama ini masih terpuruk.

Ø  Proses Pembelajaran Yang Konvensional
Dalam hal pelaksanaan proses pembelajaran, selama ini sekolah-sekolah menyelenggarakan pendidikan dengan segala keterbatasan yang ada. Hal ini dipengaruhi oleh ketersediaan sarana-prasarana, ketersediaan dana, serta kemampuan guru untuk mengembangkan model pembelajaran yang efektif.
Dalam PP No 19/2005 tentang standar nasional pendidikan disebutkan dalam pasal 19 sampai dengan 22 tentang standar proses pendidikan, bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Adanya keteladanan pendidik, adanya perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan yang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran.

Ø  Jumlah dan Kualitas Buku Yang Belum Memadai
Ketersediaan buku yang berkualitas merupakan salah satu prasarana pendidikan yang sangat penting dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan proses pendidikan. Secara teknis, pengadaan buku pelajaran di sekolah tidak lagi boleh dilakukan oleh sekolah dengan menjual buku-buku kepada siswa secara bebas, melainkan harus sesuai dengan buku sumber yag direkomendasikan oleh pemerintah.

Ø  Masih Terjadinya Konflik di Berbagai Wilayah.
Dalam beberapa tahun terakhir, di beberapa daerah terjadi konflik antar pemeluk agama, suku, dan golongan. Faktor penyebab konflik antara lain adalah karena adanya kesenjangan ekonomi, sosial, dan tidak terpenuhinya hak-hak politik masyarakat di wilayah tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan sehingga pada saat ini konflik-konflik horisontal itu telah mereda. Namun demikian dibeberapa daerah potensi konflik masih ada. Konflik juga mebuat proses pendidikan di daerah menjadi terhambat sehingga tertinggal dari daerah non konflik.

Ø  Lemahnya kemampuan sistem pendidikan nasional
Sebagai suatu sistem, pendidikan nasional belum memiliki kemampuan cukup untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakatnya. Struktur dari sistem yang baru belum jelas, budaya pendukungnya juga belum jelas, inkonsistensi dalam peraturan perundangan masih mungkin terjadi. Apabila peran pendidikan itu sendiri masih belum jelas, tentu saja sistem yang relevan dengan antisipasi perkembangan sosial-budaya masyarakat, perekonomian dan struktur ketenagakerjaannya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tatanan politik masyarakat yang demokratis, masih membutuhkan pemikiran yang mendasar.

Ø  Keterbatasan Anggaran
Ketersediaan anggaran yang memadai dalam penyelenggaran pendidikan sangat mempengaruhi keberlangsungan penyelenggaraan tersebut. Permasalahan lainnya yang juga penting untuk diperhatikan adalah alasan pemerintah untuk berupaya merealisasikan anggaran pendidikan 20% secara bertahap karena pemerintah tidak memiliki kemampuan untuk mengalokasikan 20% secara sekaligus dari APBN/APBD. Padahal kekayaan sumber daya alam baik yang berupa hayati, sumber energi, maupun barang tambang jumlahnya melimpah sangat besar. Tetapi karena selama ini penanganannya secara kapitalistik maka return dari kekayaan tersebut malah dirampas oleh para ahli pemilik modal sehingga pemabnagunan di daerah daerah menjadi tidak merata dan timbullah kesenjangan.
Upaya Mengatasi Kesenjangan Pendidikan Antar Daerah;

Ø  Otonomi Daerah
Otonomi daerah merupakan kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dengan adanya otonomi daerah, akan tercipta suatu otonomi pendidikan yang mampu mengatur sistem pendidikan di suatu daerah sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing.
Indonesia dikenal dengan pluralisme, sehingga sudah saatnya setiap daerah melaksanakan program pendidikan yang terbaik untuk daerahnya. Sedangkan pemerintah pusat membuat regulasi dan memberikan pengawasan serta bertanggung jawab sepenuhnya bagi terlaksana pendidikan nasional tersebut sebaik mungkin. Otonomi pendidikan sangat tepat dilaksanakan, karena persoalan serta kendala terlaksananya program pendidikan di setiap daerah pada umumnya berbeda-beda. Otonomi pendidikan harus dilakukan, mengingat kualitas guru, sarana dan prasarana sekolah di setiap daerah juga berbeda-beda. Dengan otonomi pendidikan yang dilakukan di setiap daerah, pendidikan di setiap daerah akan semakin berkembang.
Di daerah yang sudah maju seperti di kota-kota besar yang berada di Pulau Jawa yang letaknya dekat pusat pemerintahan Indonesia, sistem pendidikannya berkembang dengan pesat. Sekolah-sekolah umum negeri memiliki fasilitas pendidikan yang memadai dan akses pendidikan yang baik dan mudah. Sistem pendidikan yang diterapkanpun beragam dan dianggap sesuai dengan perkembangan zaman yang menuntut kompetensi yang baik. Sekolah internasional, homeschooling dan sekolah umum negeri yang memiliki sistem pendidikan yang maju seperti kelas internasional dan akselarasi ditawarkan. Setiap orang tua dapat dengan mudah memilih sekolah yang diinginkan denagn sistem pendidikan yang paling tepat atau dianggap cocok untuk anak-anaknya.
Sementara itu, di daerah yang terpencil, masih banyak anak yang masih belum mendapatkan pendidikan dengan baik karena kekurangan guru, ruang kelas yang tidak layak dan akses ke sekolah yang sulit ditempuh. Jangankan untuk mengembangkan sistem pendidikan di sekolah, untuk memperbaiki gedung saja dananya tidak ada. Jika hanya mengandalkan perhatian pemerintah pusat, keadaan ini akan terus berlangsung. Oleh karena itu perlu adanya otonomi pendidikan di daerah.

Ø  Pemberian disinsentif pada pendidik yang melanggar etika profesi.
Dalam rangka pemerataan dan perluasan akses, dilakukan pengadaan guru. Untuk meningkatkan daya tarik penempatan guru di daerah-daerah sulit, perlu dibentuknya suatu program penataran (upgrading) bagi guru-guru yang sudah ada (SD/MI) agar mereka memiliki kesempatan untuk mengajar di SMP atau sekolah-sekolah layanan khusus  pada SMP Khusus.

Ø  Pengembangan pola manajemen pendidik dan tenaga kependidikan yang mandiri dan berbeda dengan pola manajemen birokratis.
Pola manajemen ini diharapkan akan dapat mereposisi guru dari posisi periperal, yaitu posisi di kawasan pinggiran atau terpinggirkan, menuju posisi sentral, memberikan perlindungan hukum yang pasti dalam profesi, kesejahteraan, jaminan sosial, hak dan kewajiban.




Simpulan


Kesenjangan sosial adalah distribusi yang tidak merata (ketidak adilan dan ketidaksetraaan) yang dialami oleh individu dan kelompok yang dianggap penting dalam suatu masyarakat dan penilaian yang tidak sama dan pengecualian berdasarkan posisi sosial dan gaya hidup. Salah satu contohnya adalah kesenjangan sosial terhadap pendidikan. Dimana kesenjangan pendidikan depat terjadi oleh beberapa faktor, yaitu :

Ø  Faktor Sumber Daya Manusia.
Ø  Faktor Infrastruktur.
Ø  Kinerja dan Kesejahteraan Guru Belum Optimal.
Ø  Proses Pembelajaran Yang Konvensional.
Ø  Jumlah dan Kualitas Buku Yang Belum Memadai.
Ø  Masih Terjadinya Konflik di Berbagai Wilayah.
Ø  Lemahnya kemampuan sistem pendidikan nasional.
Ø  Keterbatasan Anggaran.

Dan dari faktur-faktor tersebut perlulah penanganan yang tepat agar kesenjangan sosial tidak terjadi berlarut-larut di Negara ini, terutama di bidang Pendidikan yang mana Pendidikan adalah hal yang terpenting untuk Kemajuan dan Kualitas NKRI.

TUJUAN & SARAN

Tulisan ini bertujuan untuk menciptakan sikap toleransi terhadap masyarakat, contoh kesenjangan sosial yang diambil adalah pada bidang pendidikan. Dari tulisan ini saya mengharapkan agar kita semua terutama para pembaca, khususnya para pemuda dapat lebih mengerti, memahami, memperdulikan, dan dapat lebih menghargai pendidikan serta membantu mengatasi kesenjangan sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat sekitar.