Jumat, 09 Mei 2014

TANGGUNG JAWAB


            Manusia hidup di dunia ini pada hakikatnya adalah makhluk yang bertanggung jawab. Karena manusia selain merupakan makhluk individual dan makhluk sosial, juga merupakan makhluk Tuhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk hidup bertanggung jawab mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks individual, sosial ataupun teologis. Menjalani kehidupan ini merupakan kewajiban yang sifatnya mutlak, maka kita dituntut bertanggung jawab dalam melaksanakan kewajiban mutlak tersebut, sehingga dapat kita simpulkan bahwa hakikat hidup ini adalah BERTANGGUNG JAWAB.

PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
       Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab merupakan berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya sebagai kesadaran dan kewajibannya.
            Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik, atau buruk perbuatannya itu. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

INDIVIDUAL, SOSIAL DAN MAHKLUK TUHAN
            Manusia sebagai makhluk individual artinya manusia harus bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri ( keseimbangan jasmani dan rohani ) dan harus bertanggung jawab terhadap Tuhannya ( sebagai penciptanya ). Tanggung jawab manusia terhadap dirinya akan lebih kuat intensitasnya apabila ia memiliki kesadaran yang mendalam. Tanggung jawab manusia terhadap dirinya juga muncul sebagai akibat dari keyakinannya terhadap suatu nilai. Sedangkan dalam konteks sosial, manusia tidak dapat hidup sendirian dengan perangkat nilai nilai selera sendiri. Nilai-nilai yang diperankan seseorang dalam jalinan sosial harus dipertanggung jawabkan sehingga tidak mengganggu konsensus nilai yang telah disepakati bersama.
            Demikian pula tanggung jawab manusia terhadap Tuhannya timbul karena manusia sadar akan keyakinannya terhadap nilai nilai. Dalam hal ini terutama keyakinannya terhadap nilai nilai yang bersumber dari ajaran agama. Manusia bertanggung jawab terhadap kewajibannya menurut keyakinan agamanya.

TANGGUNG JAWAB ADALAH KEBERANIAN
            Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah suatu keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala hal yang menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan selalu berusaha memenuhi kewajibannya melalui seluruh potensi dirinya.
            Orang yang bertanggung jawab adalah orang mau berkorban untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak. Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat menunaikan kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya sendiri ataupun oleh orang lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapai kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik dan tentunya tidak mengikuti aturan, norma serta nilai nilai yang berlaku.

Status dan peranan juga menentukan kewajiban seseorang. Ada dua bagian atau dua kewajiban yang berbeda, yang pertama yaitu
  •  kewajiban terbatas, adalah kewajiban yang tanggung jawabnya diberlakukan kepada setiap orang, sama, tidak dibeda bedakan. Contohnya undang undang larangan mencuri, membunuh, yang konsekuensinya tentu diberlakukan hukuman atas perbuatan tersebut.
  • kewajiban tidak terbatas, adalah kewajiban yang tanggung jawabnya berlaku juga untuk semua orang. Namun tanggung jawab terhadap kewajiban ini nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati, seperti berbuat keadilan dan kebajikan.


TANGGUNG JAWAB TERHADAP DIRI SENDIRI
            
           Amanat lawannya khianat. Keduanya erat dengan hati nurani. Amanat merupakan karakter orang beriman, sedangkan khianat merupakan karaker orang munafik. Dalam hadits shahih riwayat Abu Daud, Rasulullah SAW berkata “Tunaikan amanah pada orang yang memberikan amanah padamu. Dan jangan khianati orang yang mengkhianatimu.  Wujud sikap amanah adalah tanggungjawab. 
             Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengambangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan menganai dirinya sendiri menurut sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral namun manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang pribadi manusisa mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri angan-angan sendiri sebagai perwujudan dari pendapat perasaan dan angan-angan manusia berbuat dan bertindak.
            Berani mengakui kelemahan adalah salah satu ciri orang yang sadar tentang beban tugas dan misi yang harus diembannya. Orang yang mengakui kelemahan, berarti ia memiliki keinginan untuk bisa memberikan yang terbaik kepada orang lain. Sikap ini akan mendorongnya untuk meningkatkan kualitas amanah yang dipikulnya. Sikap ini juga merupakan tanda kerendahan hati, yang akan menghilangkan perasaan paling mampu dan paling benar. Tidak menyerang balik ketika dikritik, tidak juga membusung ketika dipuji.
            Tanggung jawab merupakan sendi kehidupan yang sangat penting. Tapi sikap itu hingga kini masih langka. Sangat banyak problema hidup di negeri ini yang menanti orang-orang bertanggung jawab. Tak berarti kita hanya diam menanti, siapa sosok yang bisa memiliki sikap amanah dan bertanggung jawab. Dari kita sendiri sebagai generasi muda, segalanya bisa dimulai. Bukankah setiap kita adalah pemimpin,minimal untuk diri sendiri. Jadi sekarang, mari jadikan diri kita orang-orang yang lebih bertanggung jawab.

SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tutur kata cermin pribadi cerdas ^^